Traill for Work and Fun! | Bike for Adventure | Life for Enduro, Enduro for Life | You Can Go Fast, I can Go Anywhere | Dunia ini luas bro... dan lo cuma di zona nyaman doang? |
Coba deh nikmati keindahan ciptaan Tuhan di belahan dunia yang lain | Indonesia itu luas, pemandangannya juga indah, sayang kalo cuma berdiam diri di rumah.

Tuesday 1 October 2013

Menjaga Jarak Aman Saat Berkendara

Suatu ketika saya bekendara dibonceng kawan. Sepanjang jalan kawan saya sengaja membuntuti pantat sebuah truk. Kerap kali jarak motor kami dan pantat truk hanya berjarak satu hingga dua meter.

Hingga sampai di sebuah tanjakan, truk yang ada di depan terlihat ngos-ngosan dan akhirnya berhenti mendadak karena tak kuat menanjak. Karena tidak responsif akhirnya muka motor yang kami tunggangi mencium pantat truk.

Mengingat kejadian itu, biker amat penting menjaga jarak aman saat berkendara. Lalu, berapa jarak aman dengan kendaraan di depan? Dua meter, tiga meter, atau lima meter? Berapa meter sebaiknya jarak aman antar kendaraan?

Baik sobat biker, pendapat setiap biker mengenai jarak aman pasti berbeda. Namun sebagai gambaran, Anda sedang mengemudi di lokasi perumahan dengan kecepatan 20 km/jam beriringan dengan kendaraan di depan anda berjarak tiga meter. Amankah jarak ini?

Jika kendaraan di depan anda mengerem mendadak apakah Anda masih punya jarak melakukan pengereman tanpa menabrak kendaraan di depan. Ini masih harus ditambah jarak Anda menyadari kendaraan di depan berhenti mendadak sampai melakukan pengereman yang disebut respons time. Tiga meter ini bisa dikatakan jarak aman pada kondisi tersebut.

Lalu Anda dan kendaraan di depan keluar dari perumahan dan menambah kecepatan menjadi 60 km/jam. Berapa jarak aman kendaraan dengan kendaraan di depan? Tetap tiga meter? Lalu Anda dan kendaraan di depan masuk ke jalan bebas hambatan dan melaju 100 km/jam. Berapa jarak aman antar kendaraan sekarang? Tetap tiga meter atau bertambah jauh? 10 atau 20 meter? Bagaimana menentukannya?

Sebenarnya meter bukanlah patokan. Yang harus kita gunakan di sini adalah satuan waktu, yaitu detik. Jadi pertanyaan seharusnya adalah berapa detik jarak aman antar kendaraan yang terbaik.

Bagi Anda yang pernah ikut training khusus tentang ini, Defensive Driving, tentunya sudah hafal dan familiar dengan hal ini. Oke, saya mencoba berbagi. Jarak aman terbaik adalah minimal dua sampai tiga detik, tergantung respons time dari pengemudi.

Pengemudi yang punya respons lebih lambat disarankan untuk memperpanjang jarak dengan kendaraan di depan agar respons time pengemudi ditambah jarak pengereman masih mencukupi sebelum menabrak kendaraan di depan.

Bagaimana cara menghitung jarak tiga detik? Pengemudi bisa menggunakan tanda-tanda atau objek yang ada di jalan, misalnya garis marka jalan atau tiang lampu. Saat kendaraan di depan, misalnya melalui sebuah tiang lampu, mulailah menghitung sampai tiang lampu tersebut Anda lalui.

Tentu tidak perlu akurat, hanya sebagai panduan. Anda akan lihat bahwa semakin cepat kendaraan Anda maka semakin jauh seharusnya jarak dengan kendaraan di depan anda.

No comments:

Post a Comment