Traill for Work and Fun! | Bike for Adventure | Life for Enduro, Enduro for Life | You Can Go Fast, I can Go Anywhere | Dunia ini luas bro... dan lo cuma di zona nyaman doang? |
Coba deh nikmati keindahan ciptaan Tuhan di belahan dunia yang lain | Indonesia itu luas, pemandangannya juga indah, sayang kalo cuma berdiam diri di rumah.

Thursday 31 October 2013

Tips Memperpanjang SIM tanpa dibohongi polisi


Kadang polisi suka ngasal ngasih harga perpanjangan SIM,Kemaren temenku ada yang bilang cuma 120rb,
pas aku lagi di TKP aku liat orang lain bayarnya cuma 130rb (bayar 200rb dikasih kembalian 70rb)
nah pas giliranku malah disuruh bayar 140rb -_____-
kenapa?
mungkin karena percakapan ini
polisi: "sama siapa?"
aku: "sendirian pak"
polisi: "jomblooooo" *eeeeeh yang ini enggak*

nah mungkin karena aku jawab "sendirian" makanya polisi ngambil celah buat ambil untung.
coba kalo aku jawab: "sama temen-temen satu kampung pak"
mungkin malah bayar 100rb.

Dan ternyata, SIM bisa diperpanjang di luar kota,
asal memperpanjangnya di mobil SIM keliling yang ada tulisan:"Mobil Perpanjangan SIM A/C se-Jawa Tengah" 

ini penampakan SIM yang udah jadinya


panjang bener kan?

Friday 18 October 2013

Menguasai Kendaraan pada saat Cornering


Bolehkah saya sekiranya berbagi sedikit pengetahuan yang saya dapat selama ini
biasanya kebanyakan rekan-2 pasti lebih memilih untuk meng Upgrade motornya sebelum Menguprade skill berkendaranya dia sendiri, kadang hal tersebut yang menjadikan buah simalakama bagi ridernya pada saat turing dan menemui jalan yang cukup variatif dengan belokan dan kondisi yang diluar dugaan, IMHO ada beberapa point yang seharusnya diketahui dan dikuasai sebaik-baiknya oleh rider sebelum mengupgrade motornya bisa saya sebutkan adalah DASAR dari penguasaan motor itu sendiri terbagi menjadi bbrp bagian di bawah ini :

Power Control
Pelajari kekuatan mesin motor anda seberapa cepat dia bisa berakselerasi, seberapa besar tenaga yg dimuntahkan mesin pada saat membuka gas secara lembut dan saat membuka gas secara sekaligus ini untuk mengantipasi gejala OVER Throttle pada saat anda berada atau sebelum masuk tikungan yang bisa berakibat fatal.

Braking Point
Menghitung jarak pengereman pada saat memasuki tikungan atau pada saat di jalur lurus, anda harus bisa mengkalkulasikan berapa kecepatan yang diperlukan pada saat memasuki tikungan dan berapa meter jarak yang diperlukan oleh motor anda untuk mencapai kecepatan yang diinginkan dari posisi kecepatan tertinggi anda, ini bisa dilatih dengan cara terus mengulang dan mencoba jarak pengereman yang berbeda-2 pada 1 tikungan dimulai dari kecepatan terendah dan terus naik ke kecepatan yang lebih tinggi.

Shifting Control
Perpindahan gigi dari gear rendah ke gear tinggi atau sebaliknya untuk mengetahui seberapa besar power or engine brake yang akan motor anda berikan ketika anda melakukan perpindahan gigi.

Clutch Control
Teknik yang dibarengi dengan Shifting control ini untuk mengetahui seberapa kekuatan mesin anda pada saat POP CLutch or membuka kopling secara mendadak untuk mengantisipasi roda belakang anda Skid or Slide.

Traction Sense
Anda harus benar-2 mengetahui seberapa kekuatan BAN anda pada saat memasuki tikungan, apakah ban anda termasuk GRIP type....atau Drift Type....dengan mengetahui seberapa kekuatan GRIP ban and apada saat memasuki tikungan akan mengurangi gejala Skid or Slide dan mempermulus anda dalam melakukan cornering.

Suspension Capability
Suspensi yang terlalu lembut atau terlalu keras akan menyulitkan kita untuk menaklukan tikungan, pastikan anda mengetahui dengan pasti kondisi suspensi motor anda untuk mengambil keputusan kecepatan tertinggi dan terendah anda  dalam menaklukan tikungan.

Chasis, Swing Arm and Fork Configuration
Semua chasis memiliki karakter yang berbeda beda dan tak bisa disamakan, makanya pelajarilah sifat Chasis anda dengan baik, cara termudahnya adalah dengan mengetahui wheel base....rake....dsb dari motor anda untuk menghitung radius putaran motor dsb.

Saddle Position
Posisi jok akan menentukan bagaimana body positioning yang tepat untuk motor anda. Make sure anda merasa nyaman pada saat cornering.

Foot Peg Position
Foot step, posisinya sangat menentukan body position kita, foot peg yang terlalu rendah akan menyebabkan motor kita tidak dapat miring terlalu dalam karena akan tersangkut foot step yang bisa berakibat fatal.

Handle Bar Position
Stang Lebar atau Setang Jepit akan merubah posisi berkendara anda dan memiliki cara yang berbeda pula pada saat cornering, pastikan anda menggunakan teknik yang tepat untuk menguasai kondisi stang anda.

apabila kita sudah menguasai seluruh point diatas mudah-2an kita bisa lebih baik menguasai motor kita terutama pada saat cornering, karena buat sebagian orang cornering adalah hal yang sangat menakutkan..padahal tentu saja tidak apabila kita sudah tahu persis seharusnya seperti apa :)

BASIC Suspension Knowledge and Braking


SUSPENSI
Memiliki pemahaman yang baik mengenai suspensi anda adalah suatu hal yang sangat dperlukan untuk memahami karakter dan pergerakan motor anda
ini akan memberikan kita pengertian dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan “REM MANA YANG HARUS SAYA GUNAKAN ?”, “Kapan saya harus me ngerem ketika kita akan menikung ?”, “Kapan Sya membuka gas pada saat di tikungan?”, “Apa yang harus saya lakukan bila sya masuk ke tikungan terlalu cepat ?”
Nah sekarang kita perhatikan Apa yang terjadi dengan suspensi ketika mengerem dan melakukan akselerasi pada jalur lurus

MENGEREM, Berat bergerak ke depan.

Akselerasi, Berat bergerak ke Belakang

Anda bisa lihat pada saat mengerem atau menurunkan gas, berat (Centre Of Gravity) motor anda pindah ke depan menuju ban depan anda dan menjauhi ban belakang anda, nah anda sekarang dapat melihat bahwa Ban belakang menjadi tidak efektif karena traksi roda belakang terhadap aspal BERKURANG, dan sangat memungkinkan terjadinya REAR WHEEL LOCK UP atau roda belakang anda akan terkunci ! Sebaliknya anda sekarang bisa melihat bahwa menggunakan rem depan akan memberikan roda depan anda beban yang semakin besar untuk menekan ASPAL dan memberikan anda Traksi yang lebih baik untuk menghentikan laju motor anda, Banyak Ngerem depan…lebih Banyak Traksi…kecepatan Berkurang.

OK sekarang bagaimana hal diatas mempengaruhi cara anda berkendara, sebagai permulaan kita melihat bahwa penggunaan rem yang terbaik adalah rem DEPAN, kita juga mengetahui bahwa menurunkan kecepatan di Tikungan dalah bukan ide bagus, Ini memberikan Stress yang lebih besar pada ban depan dan justru menyebabkan hilangnya Traksi dan menyebabkan roda belakang anda selip dan roda depan…nggelosoor.

Nah disini kita akan berfikir..bagaimana kita mengontrol Suspensi pada tikungan ! Aturan Geometri terbaik pada saat kita berada di tikungan adalah si Suspensi dibuat untuk menekan roda belakang (power) pada permukaan jalan, INI ARTINYA…MENGATUR POWER DARI AKSELERASI PASA SAAT KITA BERADA DI TIKUNGAN.

Ini juga memberikan penjelasan mengapa kita harus berada pada kecepatan yang tepat pada saat kita akan memasuki tikungan sehingga kita dapat tetap menjaga Power dan akselerasi pada saat di tikungan.

Jika Anda belum pernah menikung terlalu Cepat….maka Ignore aja bahasan di bawah ini Cheesy

reaksi Alami kita pada saat situasi seperti diatas adalah mengurangi kecepatan dengan menutup gas tiba-2 atau mengerem, namun klo kita lihat lagi ini justru MEMPERBURUK SITUASI, Kenapa ? ini menyebabkan roda depan anda mengunci terhadap sudut geometri gaya sentrifugal yaitu tertarik keluar sehingga menyebabkan motor anda menjadi TEGAK dan posisi berbelok jadi kacaw dna keluar jalur lintasan, Jalan terbaik adalah dengan tetap mengunci posisi motor pada keadaan sbelum masuk tikungan (GAYA MOTOGP) atau Menekan lebih jauh posisi belakang anda sehingga menjadi Counter Steering dan tetaplah membuka Gas (INI HARUS DIYAKINI OLEH MASING MASING)*Menambah Power pada saat terjadi hal diatas adalah hal yang terbaik.RED;

MORE POWER/ Throttle hampir akan selalu memberikan jalan keluar terbaik pada posisi ini dibanding dengan melakukan pengereman.

Roda belakang yang berputar memberikan kita Stabilitas Gyroscopic lebih dari 80% motor anda termasuk anda sendiri, karena berhungan langsung dengan AXL atau Swing Arm dengan Chasiss motor anda , sedangkan bagian roda depan hanya terpengaruh secara tidak langsung oleh roda belakang yang berputar.

Jika anda mengunci roda belakang anda, maka akan menyebabkan Selip, Motor tidak akan semudah itu untuk tetap berada pada jalur lurus, motor akan dipengaruhi oleh Roda belakang yang berpitar dan menyebabkan laju motor justru menyamping atau ke arah lain, dilain pihak jika roda depan anda terkunci(Pada saat jalur lurus) dan menyebabkan roda depan Selip, ada banyak aasan yang harus kita percaya bahwa selama roda belakang tetap berputar dengan kecepatan yang konstan dan tetap mengarahkan roda depan anda berjalan lurus, maka motor anda akan tetap berada pada jalurnya dan tetap berdiri VERTIKAL sehingga anda bisa memulai membenarkan maslah anda dengan melepaskan rem depan secara perlahan.

Tehnik Cornering Braking


Rear Brake for controlling Penggunaan rem belakang sebagai rem utama untuk berhenti adalah tidak bijaksana, maka gunakanlah rem belakang sebagai sarana penyeimbang dan control line pada saat anda memasuki  tikungan atau pada saat berada di titik terdalam tikungan, dengan melakukan pengereman secara LEMBUT dan HALUS akan membuat jalur yang anda lalui menjadi lebih mulus, penggunaan rem belakang secara berlebihan pada saat memasuki tikungan akan membuat posisi motor anda menjadi kurang terkendali dan bisa berakibat fatal.

Finger Position on the lever
Perhatikan posisi jari jemari anda pada tuas rem, penggunaan 2 jari dirasakan lebih efektif dari pada penggunaan seluruh 4 jari pada saat melukan pengereman, metode 4 jari  memang memberikan power lebih besar terhadap tuas rem...tetapi harus diingat, dengan menempatkan ke empat jari pada tuas rem maka telapak tangan anda akan kehilangan GRIP terhadap  throtle dan setang anda ini akan menyebabkan posisi stang mudah goyah, berbeda dengan penggunaan 2 jari memang power akan terasa lebih kecil..tetapi ini bisa DILATIH dan anda tidak akan keilangan GRIP pada gas dan setang, kelebihan 2 jari..anda tidak perlu repot-2 membuang sepersekian detik memindahkan posisi jari pada saat akan membuka gas atau melalukan pengereman, selain itu SENSE dari 2 jari lebih baik daripada 4 jari

Smooth Braking
Melakukan pengereman semulus dan selembut mungkin adalah wajib dikuasai, karena penggunaan rem yang akan hanya akan memperburuk cara berkendara anda, rasakanlah setiap tekanan pada tuas rem atau tuas kaki dengan benar-2 sehingga terasa penurunan kecepatnya dapat kita atur sedemikian rupa dengan demikian setiap pengereman yang kita lakukan benar-2 dapat terukur.

Hard Braking Hard braking atau melakukan pengereman mendadak dan sekuat-2nye bertujuan untuk sesegera mungkin menurunkan kecepatan motor anda dikarenakan sesuatu hal...INGAT..REM DICIPTAKAN BUKAN UNTUK BERHENTI...tapi untuk MENURUNKAN kecepatan, maka apapun yang terjadi pada saat HARD braking adalah bukan untuk menghentikan laju, tapi SESEGERA mungkin menurunkan kecepatan hingga mendekati NOL, teknik hard braing akan dengan cepat kita kuasai apabila point-2 diatas sudah dapat dilakukan dengan baik.

Peripheral View


Peripheral  View
Biasa kita ketahui dengan pandangan pada saat berkendara dimana peripheral view ini terbagi atas beberapa point utama diantarnya

Track Scanning
Pengamatan jalur yang kita lewati dimana kita melakukan full scanning ahead dengan melakukan scanning sejauh-2nya pada jalan di depan kita dan mendeteksi setiap halangan atau kemungkinan menjadi penghalang di depan kita, misalnya dengan memperhatikan lubang, bumpy road, motor didepan, pejalan kaki, kemungkinan ada yang menyebrang secara tiba-2 dsb

You Go where you look
Mungkin kata-2 ini yang sering kita dengar dan baca dari berbagai macam literatur dan artikel tentang peripheral view, you go where you look berarti kita melihat ke jalur yang akan kita lalui dan hanya berkendara ke jalur yang dimana kita lihat.

Marking Your Teritory
Ini berarti kita memberi tanda pada daerah yang menjadi kekuasaan kita, artinya kita harus mengetahui dengan baik posisi kendaraan kita memliki lebar berapa ? panjang berapa ? dan kira-2 apabila terjadi hal yang diluar dugaan maka jarak aman kita dengan kendaraan lain itu berapa...dsb

Rear View
 Pandangan dibelakang kita kadang luput dari pengamatan, maka pengamatan di belakang ini harus diperhatikan dengan baik melalui kaca spion atau dengan sedikit membalikan kepala sebentar untuk mengetahui kondisi di belakang, jangan lupa spion memiliki kelemahan pada BLIND Spot nya...pastikan anda tidak terlupakan dengan blind spot ini

Plan Your Escape Line
Rencakanlah jalur teraman anda pada saat terjadi hal yang tidak diinginkan, dengan selalu memperhatikan point-2 diatas maka jalur escape anda akan lebih jelas terlihat karena semuanya sudah dapat terencana dengan baik..walaupun kadang kecerobohan selalu ada, tapi minimal dengan adanya jalur escape ini akan membuat ada sedikit lebih aman.

hitungan gear blakang dan depan


Sebaiknya kita memahami itung2an hasil bagi gir blakang : gir depan beberapa type Pulsar dan akibatnya jika kita merubah perbandingan gir (sproket) tersebut :

1)PIBO UG4 -> 39 : 14 = 2.79.
2)P200 -> 38 : 14 = 2.71.
3)P220 -> 36 : 14 = 2.57.

Jika mau merubah perbandingan gir itu, inilah kuncinya (dng mesin tetap std) atau rumus yg sudah dari sononya berlaku :

- jika hasil bagi gir yg baru menjadi lebih kecil dari std-nya (disebut gir berat), maka tarikan jadi lebih lemot, dan topspeed bisa meningkat tapi perlu jarak lebih jauh

- jika hasil bagi gir yg baru menjadi lebih besar dari std (disebut gir ringan), maka tarikan jadi lebih ringan, tapi topspeed berkurang

- jika mesin sudah dimodif sehingga peak power meningkat sebesar 3 s/d 5 hp, maka memang sudah seharusnya perbandingan sproket diganti dengan yg lebih berat (akselerasi tidak akan menjadi lemot karna mesin sudah lebih kuat, dan topspeed bisa meningkat tanpa perlu jarak atau panjang jalan utk gaspol yg lebih jauh)

PERATURAN MOTOCROSS



1. DEFINISI MOTOCROSS
Motocross adalah kejuaraan cross country yang dilaksanakan didalam sirkuit dengan menggunakan rintangan - rintangan.

2.KENDARAAN DAN KELAS
Kendaraan
Perlombaan in terbuka untuk kendaraan jenis Motocross dan Enduro sesuai dengan buku peraturan teknik FIM (Appendix 01, FIM Motocross Technical Rules)
Kelas
Kejuaraan Motocross ini terbuka untuk satu atau lebih kelas dari kendaraan

3.KARTU IZIN START (KIS)
Pembalap yang akan turut serta pada Kejuaraan ini harus memiliki Kartu Ijin Start ( KIS ) yang masih berlaku.

4.LINTASAN
Spesifikasi Lintasan
Panjang lintasan minimum 1200 Meter dan tidak lebih dan 2000 meter dengan lebar minimum 8 Meter dan lebar lintasan pada titik tertentu tidak kurang dari 5 meter, diusahakan jarak bebas antara lintasan dan semua rintangan diatas tanah harus minimum 3 meter.
Lintasan tidak dapat diluluskan jika dilintasan terdapat genangan air yang dalam atau terlalu banyak batu atau terdapat bagian lurus dilarang dengan kecepatan yang tinggi, adapun kecepatan maximum adalah 55 km/jam.
Keamanan
Tempat start, finish, paddock dan semua tempat disekitar lintasan dimana penonton dilarang harus dipasang pagar pembatas. Pagar pembatas penonton harus kuat dan cukup tinggi untuk menjaga penonton.
Penggunaan anjing untuk keamanan dilarang didaerah pembalap, mekanik, signal dan press.
Pada tiap sisi dari lintasan harus ada daerah bebas paling tidak lebar 1 meter untuk pembatas penonton dan pembalap. Daerah ini harus dipasang pagar pembatas disisi bagian penonton dan dipasang pembatas disisi bagian lintasan
Pemasangan pembatas di daerah bebas harus tidak lebih tinggi dari 500 mm diatas permukaan tanah dan dipasang dengan pita ( untuk keamanan tali tidak diperbolehkan ). Bahan dari pembatas harus terbuat dari kayu ( mudah patah ) atau bahan yang fleksibel.
Karung jerami / pasir atau benda lainnya dari bahan yang lentur harus dipasang untuk menjaga pembalap didaerah berbahaya untuk melindungi semua daerah / bagian yang berbahaya seperti pohon, pipa, tembok dan lainnya
Lintasan harus bebas dan batu - batu besar dan benda apapun yang keluar keatas permukaan tanah harus dibersihkan.
Lintasan diusahakan harus dalam keadaan basah, jika perlu setiap saat sebelum antara setiap balapan harus dengan kondisi yang semua hal ini dimaksudkan untuk menjaga dan menjamin penonton dan pembalap bebas dari debu yang berlebihan.

5.TEMPAT START
Lebar lintasan pada tempat/garis start harus dapat dipergunakan oleh minimum untuk 30 kendaraan sejajar. Harus ada 1 meter untuk setiap kendaraan pembalap.
Tempat garis start harus berada pada garis melintang yang sama, jadi semua pembalap mempunyai kesempatan yang sama.

6.PANITIA PETUGAS BENDERA
Panitia petugas bendera sebaiknya ditugaskan kepada laki - laki, sedangkan ukuran bendera adalah 750 mm X 600 mm dengan ketentuan :
Tanda    Artinya
Bendera Merah, dikibarkan           Stop untuk semua
Bendera Hitam dengan papan nomer pembalap yang tertera             Pembalap yang bersangkutan diharuskan berhenti dan pembalap tersebut tidak diperbolehkan melanjutkan perlombaan
Bendera Hitam dengan bulatan Berwarna jingga (orange) dengan papan nomor pembalap yang tertera              Pembalap yang bersangkutan diharuskan masuk ke daerah perbaikan (pit) untuk melakukan perbaikan pada kendaraan, pembalap tersebut masih dapat melanjutkan perlombaan setelah kendaraannya diperbaiki
Bendera Kuning Bahaya, jalan perlahan-lahan, persiapan untuk berhenti, dilarang mendahului
Sanksi dari pelanggaran ini (khusus bendera kuning), bila dilanggar akan mengakibatkan pengurangan 1 (satu) putaran
Bendera Biru dikibarkan Hati-hati ada pembalap yang akan mendahului anda (anda akan di overlap / disusul)
( Bendera Biru hanya dipergunakan oleh petugas bendera tambahan, yang hanya bekerja khusus untuk bendera Biru )
Bendera Hijau    Lintasan bebas / bersih untuk start balapan
( Bendera Hijau hanya dapat dipergunakan oleh petugas bendera khusus pada saat akan dilakukan start balapan )
Bendera hitam putih kotak-kotak  Latihan atau Balapan telah berakhir
Bendera - bendera tersebut harus dalam keadaan polos ( tanpa ada logo sponsor )
Warna dan bentuk bendera - bendera tersebut akan diperiksa satu hari sebelum latihan
Umur minimum petugas bendera adalah : 16 tahun.

7.MELEWATI GARIS KONTROL
Pada saat kendaraan pembalap melewati garis kontrol sudah harus tercatat dan begitu juga saat sebagian kendaraan pembalap melewati garis control, dimana pada saat melewati garis finish, pembalap harus bersamaan dengan kendaraannya.

8.PENCATAT WAKTU DAN LAP SCORER
Pencatat waktu dan lap score harus berada pada satu garis dengan garis finish.
Peralatan pencatatan waktu
Supaya dapat melaksanakan tugas - tugasnya, pencatat waktu pada perlombaan harus menggunakan ketentuan perlombaan sebagai berikut:
Peralatan pencatat waktu ( chronometer/stop watch ) dengan 1/10 detik dengan double split stop mekanisme sesuai dengan waktu yang sesungguhnya.
Pencatat waktu pada perlombaan harus mempunyai chronometer / stop watch cadangan untuk mengecek pembacaan dari alat yang sedang digunakan.
Pembalap harus menyetujui / menerima semua macam / type / merk apa saja dan sistem peralatan pencatat waktu yang dipergunakan.

9.PADDOCK PEMBALAP
Paddock pembalap harus mempunyai jalur langsung menuju tempat start dan harus dilengkapi dengan fasilitas toilet dan waiting zone di daerah start. Di daerah paddock juga harus mempunyai tempat untuk scrutineering, perbaikan dan pengisian bahan bakar. Dasar tanah daerah paddock harus dapat dilalui oleh kendaraan penggangkut, kendaraan pembalap dalam kondisi / cuaca apapun juga.
Lintasan untuk mencoba kendaraan harus tersedia.

10.PERATURAN PERLOMBAAN TAMBAHAN
Panitia penyelenggara diharuskan menyediakan / memberikan kepada pembalap peraturan perlombaan tambahan yang berisi data - data yang komplit dari kejuaraan.

11.START
Pintu Start
Pintu start harus dipergunakan
Pintu start harus dirancang melintang dan melipat / turun pada saat dipergunakan. Rancangan konstruksi tersebut harus kuat dan kaku. Harus dapat dikontrol secara manual atau dengan remote.
Minimum tinggi dari pintu start tersebut 500 mm. Lebar dari konstruksi dasar beton dari pintu start tidak boleh lebih dari 600 mm.

Tata Cara Start
Start bersama - sama akan dilakukan dengan cara mesin dihidupkan.
Kesalahan start
Semua kesalahan start akan dinyatakan dengan bendera merah yang dikibarkan. Pembalap diharuskan langsung kembali ke waiting zone dan start ulang akan dilakukan secepatnya.

12.PENGHENTIAN BALAPAN
Pimpinan Perlombaan mempunyai hak penuh untuk memberhentikan balapan atas inisiatifnya sendiri untuk kepentingan keamanan, atau kasus lainnya seperti force majeure dimana balapan harus sesegera mungkin diberhentikan atau menunda sebagian dari seluruh balapan.
Jika balapan diberhentikan pada saat baru berjalan “X” menit (setengah dari waktu balapan), balapan tersebut akan di start ulang lagi. Pembalap diharuskan segera kembali ke paddock dan start ulang akan dilakukan 30 menit kemudian setelah start yang dibatalkan tadi.
Penggantian kendaraan (yang telah di scrutineering) diperbolehkan. Pemilihan akhir kendaraan paling lambat 15 menit sebelum start ulang.
Pembalap cadangan dapat turut serta pada saat start ulang jika satu atau lebih starter utama tidak diperbolehkan turut serta pada balapan tersebut karena pemecatan oleh Pimpinan Perlombaan.
Pimpinan Perlombaan dapat memecat satu atau lebih pembalap untuk tidak turut serta pada start ulang, kerena menganggap pemberhentian balapan tersebut dikarenakan kesalahan pembalap yang bersangkutan.
Jika balapan diberhentikan setelah “X” menit (setengah dan waktu balapan) telah dilalui, maka balapan tersebut akan diumumkan / dinyatakan sah.Urutan finish dari pembalap akan dilihat pada lap sebelum bendera merah dikibarkan. Semua pembalap yang diberhentikan oheh Pimpinan Perlombaan (yang mempunyai hak untuk bendera merah ) akan ditempatkan sesudah pembalap yang telah menempuh seluruh lap atau lap yang lebih banyak
Kecuali terjadi kesalahan start, balapan akan di start ulang hanya satu kali. Jika diperlukan balapan distop lebih dari satu kali maka balapan tersebut akan dinyatakan batal.

13.BANTUAN DARI LUAR - MEMOTONG LINTASAN
Seluruh bantuan dari luar lintasan pada saat latihan dan balapan tidak diperbolehkan, kecuali dibantu / diangkat oleh petugas panitia yang terdaftar atas inisiatifnya demi keamanan (keselamatan) Hukuman untuk pelanggaran ini adalah pemecatan.
Pada satu bagian dan lintasan harus ada suatu daerah untuk memperbaiki kendaraan pada daerah ini mekanik untuk memperbaiki dan menyetel kendaraan pada saat balap.
Semua pengisian (bensin, oil dll) harus dilakukan dalam keadaan mesin mati.
Semua pembalap yang masuk kedalam daerah perbaikan (repair zone), pada saat akan keluar menuju lintasan diharuskan berhenti untuk menunggu aba - aba dari petugas panitia, hukuman dari pelanggaran ini akan diusulkan yang mengakibatkan pemecatan dari balapan. Pembalap tidak diperbolehkan memakai radio komunikasi.
Memotong jalur lintasan tidak diperbolehkan. Hukuman untuk pelanggaran ini pemecatan mulai dari latihan sampai balapannya. Jika diperlukan, hukuman lainnya akan ditentuken oleh Dewan Jury.

14.BANTUAN DARI LUAR - MEMOTONG LINTASAN
Seluruh bantuan dari luar lintasan pada saat latihan dan balapan tidak diperbolehkan, kecuali dibantu / diangkat oleh petugas panitia yang terdaftar atas inisiatifnya demi keamanan (keselamatan) Hukuman untuk pelanggaran ini adalah pemecatan.
Pada satu bagian dan lintasan harus ada suatu daerah untuk memperbaiki kendaraan pada daerah ini mekanik untuk memperbaiki dan menyetel kendaraan pada saat balap.
Semua pengisian (bensin, oil dll) harus dilakukan dalam keadaan mesin mati.
Semua pembalap yang masuk kedalam daerah perbaikan (repair zone), pada saat akan keluar menuju lintasan diharuskan berhenti untuk menunggu aba - aba dari petugas panitia, hukuman dari pelanggaran ini akan diusulkan yang mengakibatkan pemecatan dari balapan. Pembalap tidak diperbolehkan memakai radio komunikasi.
Memotong jalur lintasan tidak diperbolehkan. Hukuman untuk pelanggaran ini pemecatan mulai dari latihan sampai balapannya. Jika diperlukan, hukuman lainnya akan ditentuken oleh Dewan Jury.

15.HASIL
Juara dari balapan adalah pembalap pertama / terdepan yang melewati garis finish. Pembalap yang masih melakukan balapan diharuskan langsung berhenti setelah melewati garis finish.
Pada saat melewati garis finish, pembalap harus bersamaan dengan kendaraannya.
Pembalap yang dianggap tidak finish adalah
Belum melewati garis finish dengan tenggang waktu 5 menit setelah waktu pemenang melewati garis
finish.
Belum menyelesaikan ¾ (tiga perempat) dari jumlah lap yang ditempuh pemenang.
Jika ¾ (tiga perempat) dari jumlah total lap tidak tercapai jumlahnya maka hasilnya akan digabungkan dengan lomba yang mencapai jumlah lap keseluruhan.
Bila dalam satu kejuaraan terdapat beberapa moto / heat, juara dari balapan tersebut adalah pembaiap yang memperoleh angka paling banyak tanpa melihat pembalap tersebut finish diurutan keberapa.
Juara untuk keseluruhan putaran kejuaraan adalah pembalap yang mempunyai angka tertinggi dari keseluruhan putaran.
Jika dalam keseluruhan putaran kejuaraan terdapat angka yang sama, maka penentuan akan berdasarkan :
Pembalap yang mempunyai jumlah angka tertinggi yang lebih banyak.
Pembalap yang mempunyai angka yang lebih tinggi pada putaran terakhir.
Pembalap yang mempunyai angka yang lebih tinggi pada balapan kedua di putaran terakhir.
Angka yang akan diberikan untuk setiap balapan adalah :
Juara    1            :             25          Juara    11          :             10
Juara    2            :             22          Juara    12          :             9           
Juara    3            :             20          Juara    13          :             8           
Juara    4            :             18          Juara    14          :             7           
Juara    5            :             16          Juara    15          :             6           
Juara    6            :             15          Juara    16          :             5           
Juara    7            :             15          Juara    17          :             4           
Juara    8            :             13          Juara    18          :             3           
Juara    9            :             12          Juara    19          :             2           
Juara    10          :             11          Juara    20          :             1           

16.PROTES
Protes harus diajukan sesuai dengan yang tertera dalam pasal 49 buku Peraturan Nasional Olahraga Kendaraan Bermotor dengan disertai uang jaminan sebesar Rp. 500.000,- ( lima ratus ribu rupiah)

PERATURAN ARENA CROSS/SUPERCROSS


PERATURAN ARENACROSS / SUPERCROSS
IKATAN MOTOR INDONESIA
013.1 DEFINISI ARENACROSS / SUPERCROSS
Arenacross / Supercross adalah kejuaraan bermotor yang dilangsungkan diarena ( stadion ) baik tertutup ataupun terbuka dengan menggunakan kendaraan Motocross dan lintasannya dibuat hanya untuk sementara dengan menggunakan bahan - bahan dari tanah atau pasir.

013.2 KENDARAAN DAN KELAS
013.2.1 Kendaraan
Perlombaan in terbuka untuk kendaraan jenis Motocross dan Enduro sesuai dengan buku peraturan teknik FIM (Appendix 01, FIM Motocross Technical Rules).

013.2.2 Kelas
Kejuaraan Stadion Motocross / Supercross ini terbuka untuk kendaraan kelas 80, 125 dan 250.
Kelas - kelas yang akan diperlombakan harus dicantumkan didalam Peraturan Perlombaan Tambahan.

013.3 KARTU IJIN START ( KIS)
Pembalap yang akan turut serta pada Kejuaraan ini harus memiliki Kartu Ijin Start ( KIS )
yang masih berlaku.

013.4 PANITIA
Kejuaraan stadion Motocross / Supercross memakai sistem wasit / Jury. Hak dan kewajiban dari wasit / Jury adalah sebagai berikut :

Wasit / Jury melakukan pengawasan dari kejuaraan dan dia bertanggung jawab dan memastikan bahwa semua peraturan telah diperiksa.
Wasit / Jury tidak bertanggung jawab terhadap panitia penyelenggara kejuaraan dan dia tidak mempunyai kewajiban atas pelaksanaan kecuali yang berhubungan dengan peraturan.
Wasit / Jury harus hadir minimum 6 jam sebelum waktu resmi latihan pertama dimulai dan bertanggung jawab terhadap kewajibannya sampai dengan berakhirnya latihan dan kejuaraan tersebut.
Bersama Pimpinan Perlombaan, wasit / Jury harus melakukan pemeriksaan lintasan dan pagar pengaman sebelum latihan dan kejuaraan dimulai. Wasit / Jury harus memastikan bahwa semua keputusan - keputusan yang akan mempengaruhi atau berbeda dari jadwal acara yang telah dikeluarkan, seperti mengulang suatu balapan, pengeluaran / pemecatan pembalap, penangguhan pemberhentian atau pembatalan acara tersebut yang harus segera dikomunikasikan / diberitahukan ke Pimpinan Perlombaan.
Wasit / Jury harus menghentikan semua acara sampai seluruh keputusan telah dilaksanakan dan memastikan bahwa semua alasan pengunduran waktu harus dijelaskan oleh pembawa acara kepada penonton.
Wasit / Jury dapat menyetop, mengundurkan waktu atau menyebabkan pembatalan suatu atau sebagian balapan untuk suatu alasan apapun yang dipertimbangkan baik.
Tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan / mengundurkan suatu atau sebagian balapan. Bagaimanapun juga ini harus dibicarakan lebih dahulu dengan Pimpinan Perlombaan sebelum suatu keputusan dibuat yang menyangkut masalah kondisi cuaca yang akan mempengaruhi permukaan lintasan.
Wasit / Jury dapat memberikan sanksi kepada semua yang tidak memenuhi peraturan atau instruksi yang diberikan kepada yang bersalah, tidak layak berlomba atau tidak sportif atau yang melakukan pelanggaran terhadap keputusan yang diberikan oleh wasit / Jury maupun petugas - petugas yang berkepentingan. Hukuman dapat diberikan berupa denda, pengeluaran seorang pembalap dari satu atau lebih balapan atau memberikan peringatan dan melaporkan ke IMI Daerahnya mengenai tindakan pembalap tersebut sesuai dengan pertimbangan Panitia Penyelenggara.
Wasit / Jury harus dapat memberikan keterangan mengenai sanksi yang diberikan kepada seseorang jika orang tersebut meminta keterangan. Dalam memberikan keterangan tersebut, wasit / Jury tidak diperbolehkan melakukan diskusi secara pribadi atau kepada lainnya.
Wasit / Jury harus segera menangani protes yang masuk padanya, melalui Pimpinan Perlombaan sesuai dengan aturan yang berlaku.
013.5 LINTASAN
013.5.1 Spesifikasi lintasan
Lihat Standard Sirkuit untuk Arenacross / Supercross

013.5.2 Rintangan
Lihat Standard Sirkuit untuk Arenacross / Supercross

013.5.3 Keamanan penonton
Lihat Standard Sirkuit untuk Arenacross / Supercross

013.5.4 Keamanan pembalap
Lihat Standard Sirkuit untuk Arenacross / Supercross

013.6 PENCATAT WAKTU
Lihat Standard Sirkuit untuk Arenacross / Supercross

013.7 PADDOCK PEMBALAP
Lihat Standard Sirkuit untuk Arenacross / Supercross

013.8 PERATURAN PERLOMBAAN TAMBAHAN
Panitia penyelenggara diharuskan menyediakan / memberikan kepada pembalap peraturan perlombaan tambahan yang berisi data - data yang komplit dari kejuaraan

013.9 PANITIA PETUGAS BENDERA
Panitia petugas bendera sebaiknya ditugaskan kepada laki - laki, sedangkan ukuran bendera adalah 750 mm X 600 mm dengan ketentuan :

Tanda    Artinya
Bendera Merah, dikibarkan           Stop untuk semua
Bendera Hitam dengan papan nomer pembalap yang tertera             Pembalap yang bersangkutan diharuskan berhenti dan pembalap tersebut tidak diperbolehkan melanjutkan perlombaan.
Bendera Hitam dengan bulatan Berwarna jingga ( orange ) dengan papan nomer pembalap yang tertera              Pembalap yang bersangkutan diharuskan masuk kedaerah perbaikan (pit) untuk melakukan perbaikan pada kendaraan, pembalap tersebut masih dapat melanjutkan perlombaan setelah kendaraannya diperbaiki.
Bendera Kuning Bahaya, jalan perlahan - lahan, persiapan untuk berhenti, dilarang mendahului.
Sanksi dari pelanggaran ini (khusus bendera kuning), bila dilanggar akan mengakibatkan pengurangan 1 ( satu ) putaran.
Bendera Biru dikibarkan Hati-hati ada pembalap yang akan mendahului anda (anda akan di overlap / disusul )
( Bendera Biru hanya dipergunakan oleh petugas bendera tambahan, yang hanya bekerja khusus untuk bendera Biru )
Bendera Hijau    Lintasan bebas / bersih untuk start balapan.
( Bendera Hijau hanya dapat dipergunakan oleh petugas bendera khusus pada saat akan dilakukan start balapan )
Bendera Hitam putih kotak-kotak Latihan atau balapan telah berakhir.
Bendera - bendera tersebut harus dalam keadaan polos ( tanpa ada logo sponsor ).
Warna dan bentuk bendera - bendera tersebut akan diperiksa satu hari sebelum latihan dimulai
Umur minimum petugas bendera adalah : 16 tahun.

013.10 MELEWATI GARIS KONTROL
Pada saat kendaraan pembalap melewati garis kontrol sudah harus tercatat dan begitu juga saat sebagian kendaraan pembalap melewati garis control, dimana pada saat melewati garis finish, pembalap harus bersamaan dengan kendaraannya.

013.11 PENGGANTIAN PEMBALAP
Pimpinan Perlombaan mempunyai hak memberikan ijin untuk penggantian pembalap asalkan pembalap pengganti telah memenuhi semua syarat yang diperlukan untuk turut serta dalam perlombaan.
Penggantian pembalap harus dilakukan minimum 1 ( satu ) jam sebelum balapan pertama dimulai.

013.12 PENGGANTIAN KENDARAAN
Pembalap diperbolehkan menyiapkan 2 ( dua ) kendaraan / mesin yang telah discrutineering, dimana pembalap diperbolehkan mengganti untuk mesinnya diantara tiap balapan. Pemilihan akhir dari kendaraan paling lambat 10 menit sebelum start setiap balapan.

013.13 START
013.13.1 Pintu start
Lihat Standard Sirkuit untuk Arenacross / Supercross

013.13.2 Garis start
Lihat Standard Sirkuit untuk Arenacross / Supercross

013.13.3 Lintasan lurus tempat start
Lihat Standard Sirkuit untuk Arenacross / Supercross

013.13.4 Tata cara start
Pembagian group dari pembalap untuk balapan pertama harus dipersiapkan Instruksi untuk masuk ke pintu start mengikuti sebagai berikut :

Qualifying heat  :             Dengan undian
Second chance    :             Berdasrkan dari hasil qualifying heat
Semi - final         :             Pembalap dari hasil qualifying heat, kemudian diikuti pembalap dari hasil second chance heat
Last chance heat :             Berdasarkan hasil dari semi final
Final      :             Pembalap dari hasil semi final, kemudian diikuti pembalap dari hasil last chance heat
Start bersama - sama akan dilakukan dengan cara mesin dihidupkan, petugas starter akan memegang keatas bendera hijau, dimana pada saat tersebut peserta berada dibawah perintahnya sampai semua pembalap telah berada digaris start. Setelah semua pembalap telah berada digaris start, petugas starter akan mengangkat tanda “ 15 detik “ untuk hitungan 15 detik penuh. Setelah berakhir hitungan 15 detik, dia akan mengangkat tanda“ 5 detik “ dimana pintu start akan terbuka antara waktu 5 dan 10 detik setelah tanda “ 5 detik “ diperlihatkan.
Daerah didepan pintu start harus mempunyai batasan dan harus dipersiapkan dengan baik agar semua pembalap mendapat kemungkinan atau kesempatan yang sama. Tidak seorangpun boleh berada didaerah ini, kecuali panitia dan photografer dan tidak diperbolehkan merapikan daerah ini.
Tidak seorangpun boleh berada didaerah ini, kecuali pembalap, panitia dan photografer dapat diijinkan berada dibelakang pintu start. Pembalap dapat diijinkan untuk memperbaiki daerah ini asalkan tanpa menggunakan alat atau mendapat bantuan dari luar.

013.13.5 Kesalahan start
Semua kesalahan start akan dinyatakan dengan bendera merah yang dikibarkan.
Pembalap diharuskan langsung kembali ke waiting zone dan start ulang akan dilakukan secepatnya.

013.14 BANTUAN DARI LUAR - MEMOTONG LINTASAN
Seluruh bantuan dari luar lintasan pada saat latihan dan balapan tidak diperbolehkan, kecuali dibantu / diangkat oleh petugas panitia yang terdaftar atas inisiatifnya demi keamanan (keselamatan) Hukuman untuk pelanggaran ini adalah pemecatan.
Pemberi signal, siapapun harus bekerja didaerah yang teleh ditentukan.
Semua bagian dari kendaraan dapat dilakukan modifikasi penyetelan atau penggantian, kecuali rangka kendaraan harus ditandai. Untuk silencers ( peredam suara / saringan ) dapat dilihat pada Art.79.03 Motocross Technical Rules.
Semua pengisian (bensin, oil dll) harus dilakukan dalam keadaan mesin mati.
Pembalap yang memasuki paddock dengan mesin hidup pada saat balapan tidak diperbolehkan lagi melanjutkan balapan tersebut.
Pembalap tidak diperbolehkan memakai radio komunikasi.
Pembalap tidak diperbolehkan menggunakan alat penyangga pada daerah pintu start.
Memotong jalur lintasan tidak diperbolehkan. Hukuman untuk pelanggaran ini pemecatan mulai dari latihan sampai balapannya. Jika diperlukan, hukuman lainnya akan ditentuken oleh Dewan Jury.
Pembalap yang masuk kedalam daerah perbaikan (repair zone), pada saat akan keluar menuju lintasan diharuskan berhenti untuk menunggu aba - aba dari petugas panitia, hukuman dari pelanggaran ini akan diusulkan yang mengakibatkan pemecatan dari balapan.

013.15 LATIHAN
Peraturan perlombaan tambahan yang dikeluarkan oleh panitia penyelenggara harus menetapkan waktu yang diperbolehkan untuk latihan.
Latihan tidak diperbolehkan dalam waktu satu jam sebelum start untuk balapan pertama kecuali mendapat persetujuan yang diberikan Pimpinan Perlombaan.
Kecuali jika ada perubahan lintasan pada saat akan dilaksanakan perlombaan, semua pembalap wajib melakukan minimum satu putaran pemeriksaan pada lintasan setelah diperbaharui.

013.16 JADWAL BALAPAN
Kejuaraan stadion Motocross / Supercross dilaksanakanakan dengan memakai jadwal sebagai berikut :

Dengan 3 atau 4 qualifying heat, 2 second chance heat, 2 semi - final heat, 1 last chance heat dan 1 final ( lihat contoh 1 dan 2 ).
Jumlah pembalap dalam qualifying heat dapat bervariasi, akan tetapi jumlah pembalap pada saat final harus minimum 15 pembalap.
Pembalap yang tidak berhasil masuk pada saat qualifying heat menuju semi - final heat harus mengikuti second chance. Begitu juga untuk pembalap di semi - final yang tidak dapat langsung ke final.
Pada saat final akan ada 2 pembalap cadangan yang datang dari “last chance” heat.
Untuk kejuaraan yang tidak masuk dalam hitungan Kejuaraan Nasional, penyelenggara mempunyai hak untuk memberikan ijin untuk 1 pembalap yang tidak masuk dalam final untuk dapat turut serta mengikuti final.
Jadwal acara dari setiap heat harus dicantumkan dalam peraturan perlombaan tambahan.

013.17 PENGHENTIAN BALAPAN
Pimpinan Perlombaan mempunyai hak penuh untuk memberhentikan balapan atas inisiatifnya sendiri untuk kepentingan keamanan, atau kasus lainnya seperti force majeure dimana balapan harus sesegera mungkin diberhentikan atau menunda sebagian dari seluruh balapan.
Jika balapan diberhentikan pada saat baru berjalan 3 lap pertama, balapan tersebut akan di start ulang lagi, jika balapan diberhentikan setelah 3 lap, akan tetapi belum setengah dari jumlah lap yang ditentukan ( ¾ untuk final ), balapan akan di start ulang. Start ulang akan dilakukan dengan urutan pembalap akan dilihat dari lap sebelum bendera merah dikibarkan. Pembalap yang menyebabkan balapan diberhentikan atas penilaian Pimpinan Perlombaan ( yang mempunyai hak untuk bendera merah ) akan ditempatkan sesudah pembalap yang telah menempuh seluruh lap atau lap yang lebih banyak Pimpinan Perlombaan dapat memecat satu atau lebih pembalap untuk tidak turut serta pada start ulang, kerena menganggap pemberhentian balapan tersebut dikarenakan kesalahan pembalap yang bersangkutan.
Pembalap cadangan dapat turut serta dalam start ulang jika satu atau lebih starter utama tidak dapat/tidak diperbolehkan turut serta pada balapan tersebut karena pemecatan oleh Pimpinan Perlombaan.
Jika balapan diberhentikan setelah setengah dari jumlah lap telah dilalui ( ¾ untuk kejuaraan utama ), maka balapan tersebut akan diumumkan / dinyatakan sah. Urutan finish dari pembalap akan dilihat pada lap sebelum bendera merah dikibarkan. Semua pembalap yang diberhentikan oleh Pimpinan Perlombaan (yang mempunyai hak untuk bendera merah ) akan ditempatkan sesudah pembalap yang telah menempuh seluruh lap atau lap yang lebih banyak

013.18 HASIL
Juara dari balapan ini adalah pembalap pertama / terdepan yang melewati garis finish berdasarkan peraturan perlombaan. Pembalap yang masih melakukan balapan diharuskan langsung berhenti setelah melewati garis finish. Pembalap yang belum melewati garis finish dengan tenggang waktu 2 menit ( 3 menit untuk lintasan diatas 600 meter ) setelah waktu pemenang melewati garis finish atau belum menyelesaikan ¾ (tiga perempat) dari jumlah lap yang ditempuh pemenang tidak akan dinyatakan sebagai finisher.
Pada saat melewati garis finish, pembalap harus bersamaan dengan kendaraannya.
Jika ¾ (tiga perempat) dari jumlah total lap tidak tercapai jumlahnya maka hasilnya akan digabungkan dengan lomba yang mencapai jumlah lap keseluruhan.

013.19 PROTES
Protes harus diajukan sesuai dengan yang tertera dalam pasal 49 buku Peraturan Olahraga Kendaraan Bermotor dengan disertai uang jaminan sebesar Rp. 500.000,- ( lima ratus ribu rupiah ).

013.19.1 Batas waktu
Protes yang menyangkut masalah kesalahan penulisan yang berhubungan dengan pembalap, kendaraan harus diajukan secara tertulis sebelum pembalap memasuki waiting zone untuk setiap balapan.
Jika protes yang menyangkut masalah kecelakaan pada saat berlangsungnya balapan, harus diajukan secara tertulis sebelum pembalap tersebut meninggalkan waiting zone untuk balapan berikutnya.
Protes yang menyangkut masalah balapan terakhir dari kejuaraan, protes tersebut harus diajukan paling lambat 10 menit setelah finish balapan tersebut.
Protes tidak dapat diajukan secara lisan, protes harus diajukan secara tertulis dengan tenggang waktu paling lambat 15 menit setelah berakhirnya setiap balapan.Setiap balapan.


Mudah mudahan catatan ini dapat menambah ilmu dan sebagai acuan bagi penyelenggaraan kegiatan ini.