Traill for Work and Fun! | Bike for Adventure | Life for Enduro, Enduro for Life | You Can Go Fast, I can Go Anywhere | Dunia ini luas bro... dan lo cuma di zona nyaman doang? |
Coba deh nikmati keindahan ciptaan Tuhan di belahan dunia yang lain | Indonesia itu luas, pemandangannya juga indah, sayang kalo cuma berdiam diri di rumah.

Friday 18 October 2013

Dual Sport


"Dual Sport" atau juga dikenal dengan "Dualie", atau juga "on-off road" adalah jenis sepeda motor yang dirancang untuk digunakan di jalan "on-road" dan juga "off-road". Istilah "Segala Medan (All-road) dan "Dual purpose" juga lazim digunakan. "Sepeda Motor Dual Sport" dilengkapi dengan "Street legal equipment" seperti lampu, lampu sein, speedometer, spion, klakson, knalpot yang letaknya lebih tinggi dan juga nomor polisi, karena itu motor "Dual Sport" juga terdaftar di kepolisian.

Sejarah dan evolusi Motor Dual Sport
Konsep dari motor yang mumpuni di jalan tanah dan jalan rata hampir sama tuanya dengan terciptanya sepeda motor itu sendiri. Banyak jalan masih berupa tanah ketika sepeda motor pertama kali muncul sekitar awal abad 19. Masuk akal bila saat itu semua sepeda motor dibilang "Dual Sport" karena dirancang untuk bisa digunakan di jalur yang belum diratakan atau diaspal dan juga bisa digunakan dengan baik di jalan yang sudah beraspal atau rata. Sebuah iklan di tahun 1920 menggambarkan motor di sebuah jalan tanah dengan kepulan debu dibelakangnya.

Sebelum tahun 1940, hampir semua jalan di negara berkembang sudah diaspal dan sepeda motor menjadi lebih berat dan berorientasi ke jalan raya beraspal. Sekitar tahun 1950 produsen motor seperti BSA dan Triumph menawarkan versi yang lebih ringan dari motor jalan raya dengan knalpot yang lebih tinggi, dan menjuluki motor itu dengan nama "Scramblers".

Yamaha dikenal dengan mempopulerkan kembali minat pada "Dual Sport". Pada tahun 1968 Yamaha sukses meluncurkan DT-1 yang berbasis mesin 2-tak, 250cc. Produsen motor lain tak lama juga mengikuti dan pada masa itu dikenal istilah "Enduro". Motor yang ringan dengan mesin yang bertenaga jenis ini sangat mumpuni di jalan on-road dan juga off-road.

Selanjutnya, selama lebih dari 20 tahun, produsen sepeda motor perlahan-lahan mulai meluncurkan motor-motor yang lebih berat dan "kurang off-road" atau "kurang enduro" dengan basis mesin 4-tak dengan dalih mencari kombinasi yang lebih baik dari perbandingan berat, tenaga, ketahanan, performa dan kenyamanan. Mesin yang lebih berat tentu saja sangat tidak populer di kalangan off-roader sejati, mereka akhirnya banyak memodifikasi dan menciptakan mesin-mesin yang lebih ringan dan sangat mumpuni di jalan off-road.

Suzuki memperkenalkan DR350 ke publik pada tahun 1990 dan mempromosikannya sebagai motor Dual Sport atau "Dirt Bike dengan nomor polisi. Akhirnya istilah "Dual Sport" banyak diterima di kalangan pengendara motor dan jurnalis otomotif.
Produsen sepeda motor menggunakan nama-nama yang berbeda yang merujuk pada tipe dual-sport produksi mereka. Suzuki menggunakan "Dual-Sport" untuk motor mereka, Kawasaki menjuluki produknya dengan "Dual-Purpose", Honda melabeli produk mereka untuk jenis ini dengan nama "Under off-road", Yamaha dengan "Enduro" dan produsen lain menggunakan nama-nama lain atau hanya dengan nomor untuk merujuk pada model jenis ini. Beberapa motor digambarkan sebagai "Adventure Bike". Meskipun banyak produsen memiliki terminologi yang berbeda-beda tapi ujung-ujungnya tetap mengerucut pada jenis motor Dual Sport; yang "street legal", bisa dikendarai di jalan on/off road. Sepeda motor dual sport adalah yang paling praktis di daerah pinggiran, pedalaman atau pertanian di bagian manapun di seluruh dunia, dan ketika kita turing melalu jalan-jalan yang kurang bersahabat, motor Dual Sport seperti menu wajib.


No comments:

Post a Comment