Kebiasaan Buruk Saat Berkendara

Di jalan raya saya selalu memerhatikan kebiasaan masyarakat dalam berkendara. Acap kali cara berkendara mereka sungguh amat sangat menggemaskan. Melawan arus lalu lintas, berhenti mendadak, riding sembari mengirim pesan pendek dan masih banyak lagi. Intinya, kemauan berkendara ada tapi tidak diimbangi kemampuan berlalu lintas.

Ini nih beberapa kebiasaan masyarakat kita ketika berkendara:

1. Menyalip dari sisi kiri. Etika berkendara semacam ini sungguh bahaya. Karena dapat mengagetkan pengendara lain.
2. Ngebut di jalan padat merayap. Bahkan tidak jarang sengaja melawan arus dengan memasuki jalur berlawanan atau melibas trotoar dan memaksan pejalan kaki untuk menyingkir.
3. Mengirim pesan pendek, memerbarui status jejaring sosial, atau telepon sambil berkendara.
4. Berjalan pelan tapi posisi kendaraan di tengah badan jalan.
5. Suka hal-hal spontan. Berhenti mendadak tanpa menepi.
6. Sulit diprediksi. Lampu sein menyala tidak kompak dengan arah belok. Lampu sein menyala sisi kiri tapi ternyata belok kanan. Sering kali pula menyalakan lampu sein mendadak.
7. Jika berhenti di traffic light memilih berhenti di tempat teduh meski harus menghalangi arus kendaraan yang akan membelok kiri.
8. Tidak sabar. Lampu traffic light baru saja menyala hijau, klakson langsung dipencet.
9. Berkendara tanpa helm, baju, dan celana panjang, bahkan saya pernah menjumpai seorang pengendara hanya mengenakan handuk ketika berkendara. Apa nyawa mereka dobel sehingga berani sekali melakukan aksi demikian.
10. Dan masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat kita dalam berkendara. Silahkan ditambah sendiri.